Tugas Terstruktur Dosen Pengampu
Manajemen Sarana Prasarana Akhyar Rasyidi, M. Pd. I
“Pendistribusian Sarana Prasarana”
Disusun:
O
L
E
H
TAUFIKUSSALAM (1201260978)
L
E
H
TAUFIKUSSALAM (1201260978)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
KI-Manajemen Pendidikan Islam
BANJARMASIN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Proses belajar mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar akan
semakin sukses bila ditunjang dengan sarana prasarana pendidikan yang memadai,
sehingga pemerintahpun selalu berupaya untuk secara terus- menerus melengkapa
sarana prasarana pendidikan bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan
sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana prasarana pendidikan telah
menjadi sangat besar.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung diperguakan dan menunjang dalam proses pendidikan, khususnya dalam
proses belajar mengajar. Misalnya ruang kelas, gedung, meja kursi, serta alat-
alat dan media pengajaran.[1]
Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidkan, khususnya belajar mengajar tetapi
juga dapat dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar. Misalnya
taman sekolah untuk pengajaran biologi, atau halaman sekolah sebagai lapangan
olahraga.[2]
Sarana menurut Imron dalam buku Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis
Sekolah adalah semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dalam proses
pendidikan disekolah. Dan prasarana adalah semua fasilitas yang secara tidak
langsung dalam proses pendidikan disekolah. Pengelolaan saran dan prasarana
pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua
sarana prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.[3]
Walaupun antara sarana dan prasarana mempunyai sedkit perbedaan,
namun sarana dan prasarana ini sama- sama digunakan untuk tujuan yang akan dicapai
oleh pendidikan yaitu utuk menyalurkan pengetahuan dan pendidik kepada peserta
didik agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta
didik sehingga proses belajar mengajar terjadi.
Secara kronologis- operasional kegiatan administrasi sarana
prasarana pendidikan meliputi:
1.
Perencanaan
Pengadaan Barang
2.
Pengadaan
Barang
3.
Penyimpanan,
inventarisasi, penyaluran
4.
Pemeliharaan
5.
Penghapusan
Seluruh rangkaian kegiatan diatas harus merupakan satu kesatuan
yang harmoni dan terpadu. Dalam sistematika kerjanya harus dihindarkan
timbulnya kesimpangsiuran dan tumpang tindih dalam wewenang, tanggung jawab,
dan pengawasan menghindari timbulnya pemborosan biaya, tenaga, dan waktu.[4]
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pendistribusian/ penyaluran
saran prasarana.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian pendistribusian sarana prasarana?
2.
Bagaimana
langkah- langkah dalam pendistribusian sarana prasarana?
3.
Apa
sajakah system dalam pendistribusian sarana- prasarana?
4.
Apa
asas- asas dalam pendistribusian sarana prasarana?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Sebagai
penyelesaian bentuk tugas mata kuliah Manajemen Saran Prasarana
2.
Untuk
menjelaskan dan mengatahui pengertian, langkah- langkah, system, dan asas- asas
dalam pendistribusin sarana prasarana
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendistribusian Sarana Prasarana
Pendistribusian merupakan kegiatan
yang menyangkup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi/ pemegang
yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit
seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan
membagi/ mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru/ seksi bagian dalam instant
tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta perkantoran.[5] Pendistribusian
atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung
jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang
itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu ketepatan barang
yang di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran
penyampaiannya, dan ketepatan kondisi barang yang di salurkan.
B.
Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana
1). Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian
barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing- masing,
maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga
sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional.
Dalam penyusunan alokasi barang tersebut perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
a.
penerimaan
barang
b.
waktu
penyerahan barang
c.
jenis
barang
d.
jumlah
barang
e.
kegunaan/
keperluan barang[6]
2). Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat- pusat penyalur barang perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a.
cara
pengiriman
b.
pengemasan
c.
pemuatan
d.
pengangkutan
e.
pembongkaran
3). Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi
daftar penyerahan barang, surat pengantar, tanda terima, biaya pengiriman dan
lain sebagainya.
Barang
yang telah di terima di inventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah
kebenarannya di periksa berdasarkan daftar yang ada perlu surat pengantar,
tidak berarti semua personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang –
barang tersebut perlu di atur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan
pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur dengan
sebaik-baiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam
membuat laporan pertanggung jawabannya.
Dalam
kaitan dengan perihal di atas, perlu adanya penyusunan alokasi pendistribusian.
Dengan terlebih dahulu di lakukan penyusunan alokasi pendistribusian
barang-barang yang telah di terima oleh sekolah yang dapat di salurkan sesuai
dengan kebutuhan barang pada bagian – bagian sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas,
dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas alokasinya, semakin jelas pula
pelimpahan tanggung jawab pada penerima. Dengan demikian pendistribusian akan
lebih mudah di laksanakan dan di kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan
alokasi tersebut pada akhirnya adalah untuk menghindari pemborosan yang
seharusnya tidak terjadi.[7]
C.
Sistem Pendistribusian Barang
Berdasarkan
keseluruhan uraian tentang distribusi di atas dapat di tegaskan bahwa pada
dasarnya ada 2 sistem pendistribusian barang yang dapat di tempuh oleh
pengelola perlengkapan sekolah, yaitu sistem langsung dan sistem tidak
langsung.
a.
Sistem
secara langsung
Dengan
menggunakan sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang yang sudah
di terima dan di inventarisasikan langsung di salurkan pada bagian-bagian yang
membutuhkan tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu.
b.
Sistem
secara tidak langsung
Sistem
pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah di terima dan
sudah di inventarisasikan tidak secara langsung di salurkan, melainkan harus di
simpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini biasanya
di gunakan apabila barang-barang yang lalu ternyata masih tersisa.
Untuk
dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam pendistribusian harus memenuhi
beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu di
perhatikan,yaitu :
a) Asas
ketepatan
b) Asas
kecepatan
c) Asas
keamanan
d) Asas
ekonomi
Namun
jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barang – barang yang
perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang efektif. Dalam
rangka mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok barang yang di
tempelkan pada barang tersebut untuk mempermudah dalam pengenalan dan
pengawasan.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendistribusian
atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung
jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang
itu.
Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana:
1). Penyusunan Alokasi
2). Pengiriman Barang
3). Penyerahan Barang
Sitem pendistribusian
1). Secara langsung
2). Secara tidak langsung
Asas- asasnya:
ketepatan,
kecepatan,
keamanan,
dan ekonomi
B.
Saran
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah semata, untuk itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan mutu pendidikan ke
depan sangat penulis
harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan, 2011 ADMINISTRASI
SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan
Makro). Rineka Cipta, Jakarta
Sahertian, Piet A. Dimensi-
dimensi Administrasi Pendidikan.Usaha Nasional, Surabaya
Mulyasa, 2007. Kurikulum yang
di Sempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
Tim Pakar Manajemen Pendidikan, 2003. Manajemen Pendidikan. Universitas Negeri Malang, Malang
[1] Mulyasa. Kurikulum yang di Sempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2007 h. 49
[2] Ibid h. 49
[3] Tim Pakar Manajemen Pendidikan. Manajemen Pendidikan. Universitas Negeri
Malang: Malang, 2003 h. 86
[4] Drs. Ary H. Gunawan. ADMINISTRASI SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan Makro).
Jakarta: Rineka Cipta, 2011 h. 116-117
[5] Drs. Ary H. Gunawan. ADMINISTRASI SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan Makro).
Jakarta: Rineka Cipta, 2011 h. 144
[6] Ibid h. 145
[7] Drs. Piet A. Sahertian. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional, h. 191
bermanfaat kakak :) ijin copy ya
BalasHapusbagus sekali dan sangat bermanfaat, izin copy ya kak, terimakasih
BalasHapusAlhamdulillah blog ini bermanfaat,terima kasih kak Taufik ☺��
BalasHapusgood
BalasHapus